Alibaba lakukan langkah besar ekspansi ke asia tenggara dengan memasukkan investasi sebesar $ 1 miliar ke Lazada, hari ini (12/4/2016, red). Pengambilalihan ini menjadikan Alibaba sebagai pemegang kendali penuh.
Angka $ 1 Miliar terdiri $ 500 juta dalam bentuk modal baru, serta pembelian saham yang ada dari pemegang saham Lazada. Lazada sendiri saat ini senilai $ 1,5 miliar, menurut Kinnevik, salah satu investor.
Dalam pengumuman terpisah dibuat pada saat yang sama, Lazada pemegang saham Rocket Internet, Tesco, dan Kinnevik mengatakan bahwa mereka telah menjual saham ke Alibaba sebagai bagian dari transaksi. Rocket Internet (yang didirikan Lazada tahun 2011) diturunkan saham 9,1 persen untuk $ 137.000.000. Tesco, sementara itu, terjual saham 8,6 persen untuk $ 129 juta dan Kinnevik berpisah dengan saham 3,8 persen untuk $ 57.000.000.
Ini berarti setiap perusahaan sekarang memiliki sekitar setengah sebanyak saham Lazada seperti dulu blog link. Rocket Internet kata sahamnya yang tersisa adalah 8,8 persen, sedangkan Tesco masih memegang 8,3 persen dan Kinnevik 3,6 persen.
Rocket internet menciptakan Lazada untuk membangun sebuah model bisnis e-commerce yang akan menjangkau pasar utama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Cina dan India cenderung untuk mendapatkan sebagian besar perhatian, tapi Asia Tenggara juga salah satu pasar e-commerce yang paling menjanjikan di dunia.
Lazada telah melihat pertumbuhan penjualan yang kuat di sana, tetapi juga telah mengalami kerugian operasi bersih yang tinggi seperti mencoba untuk mencapai profitabilitas.
Di Indonesia, rival terberat Lazada adalah Tokopedia (yang didukung oleh SoftBank dan Sequoia) dan MatahariMall. Dukungan Alibaba jelas akan menabuh genderang perang yang lebih besar, tetapi juga memungkinkan Lazada untuk mengambil keuntungan dari investasi e-commerce raksasa cina lainnya di Asia Tenggara, termasuk SingPost jaringan logistik.
Asia Tenggara dan India adalah pasar internasional yang paling penting Alibaba sebagai pengemabgan di luar China, tetapi investasi di perusahaan-perusahaan Asia Tenggara dapat dijadikan prioritas (setidaknya untuk jangka pendek) jika ekonomi India terus melambat.
Dalam keterangan pers, Presiden Alibaba Michael Evans mengatakan,
“Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen yang besar dan tumbuh di luar China, tim manajemen dan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan masa depan di salah satu yang lokasi yang menjanjikan untuk e-commerce global. “
Dikutip : TechCrunch