Beberapa bulan yang lalu sebelum berangkat ke Jakarta melalui bandara Juanda Surabaya, saya sempat mampir ke sebuah kios buku yang ada di ruang tunggu. Hitung-hitung sambil membuang kejenuhan menunggu masuk pesawat, saya lihat seluruh buku yang ada di kios Papyrus (terlalu jelek menyebutnya kios lebih baik stand atau counter). Di kios buku itu saya tertarik pada dua buku, yang satu wikinomics dan yang lainnya saya lupa judul bukunya. Hampir lima belas menit saya memperhatikan sampul depan dan belakang dari kedua buku itu, akhirnya saya jatuhkan pilihan pada buku Wikinomics yang ditulis Don Tapscott dan Anthony D. Williams.
Buku yang berjudul Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything telah Best Seller, namun saya tak menyadari kalau buku ini begitu menarik semua yang membaca bahkan beberapa pelaku bisnis dibidang IT memberikan komentarnya :
Eric Schmidt, Sang CEO Google :
“Wikinomics heralds the biggest change in collaboration to date. Thanks to the Internet, masses of people outside the boundaries of traditional hierarchies can innovate to produce content, goods and services. In order to understand the opportunities this presents for companies, read this book.[ad#adv-unitku-02]
Sedangkan John Chambers, President and CEO dari Cisco Systems :
“Wiknomics captures and explains the essential nature of the next generation of the Internet — how collaboration and communication technologies are democratizing the creation of value. An insightful, engaging and very important book.”
Ketika saya membaca komentar John Chambers yang mengatakan buku ini begitu pengetahuan yang mendalam dan penting sekali, saya jadi tertarik untuk membacanya. Karena saat melihat cover masih menimbulkan tanda tanya apa yang sebenarnya diungkapkan oleh DOn Tapscott sang penulis (ketika saya melihat dan membayar di kasir, buku ini masih terbungkus plastik rapi). Di sampul depan terlihat gambar bola dunia tersambung scrambell dan bertuliskan MySpace, Flickr, You Tube, Second Life, Linux, Wikipedia, InnoCentive, dan Human Genome Project. Tanpa banyak basa-basi saya segera beranjak pergi ke arah coffe shop yang tak jauh dari kios buku itu.
Begitu selesai memesan secangkir kopi krim, saya segera membuka pembungkus dari buku Wikinomics namun saya belum langsung membacanya (biasa buku baru apalagi berbahasa inggris gak jelas deh alias bingung). Nah kopi hangat telah datang tiup sedikit lalu di sruput deh, segar…! Saya langsung membaca bab pertamanya yang berjudul Wikinomics – The art and Science of Peer Production, yang pada bagian awalnya diceritakan sebuah kejadian yang begitu menarik dari Goldcorp Inc. di Kanada. Sang CEO Goldcorp Inc. yang sedang rapat dengan para ahli geologis yang dimiliki perusahaan itu, sebuah diskusi yang serius tentang nasib masa depan tambang emas yang mereka punya. begitu genting masalah itu sang CEO mengatakan kita tidak akan keluar dari ruangan malam itu sampai kita punya rencana dari tambang mereka. Namun malam itu mereka menemukan sebuah kesimpulan yang begitu memiliki arti dan dampak yang besar terhadap perjalanan Goldcorp Inc. mendatang. Mereka memutuskan untuk mengajak pihak luar menemukan metode terbaik dan estimasi terhadap tambang yang mereka miliki, maret 2000 diluncurkanlah ide Goldcorp Challenge via website Goldcorp dengan hadiah $575000. Tak beberapa lama ribuan orang merespon tantangan dari pihak Goldcorp.
Keterlibatan publik begitu berarti dalam era abad 21, dimana era ini disebut era partisipasi seperti judul sub bab yang ditulis DOn san Anthony dalam buku Wikinomics. Betapa tidak You Tube, Linux, Wikipedia dan MySpace merupakan contoh terbesar di zaman ini, semua itu dibangun dari kekuatan massa. Bukan kekuatan individual kelompok untuk meraih posisi seperti sekarang. Bahkan P&G yang merupakan perusahaan raksasa mau tidak mau melakukan hal sama dengan InnoCentive Network-nya, mereka membuka keterlibatan publik untuk melakukan riset yang mendukung team R&D dari P&G.
Saya mencoba menyimak satu persatu bagian dari buku ini, sebagai pelaku sekaligus pemerhati di dunia IT. Saya benar-benar disadarkan betul oleh tulisan pengajar Universitas Toronto ini, pada era sebelumnya dunia usaha atau apapun selalu mencegah keterlibatan publik dalam kegiatan mereka. Dan lebih sadis keterlibatan pihak lain dianggap spionase atau mematai-matai untuk kepentingan pihak tertentu. Tapi Don Tapscott mengingatkan betapa Wikipedia dibangun dari sebuah keterlibatan publik dalam membentuk isi dari ensklopedia online itu sendiri. Ledakkan bom yang terjadi di kota London pada 7 Juli 2005 mungkin hal yang terdahsyat bagi Inggris, namun ada yang menarik dari peristiwa itu. Tak seberapa lama berselang sekitar 18 menit kejadian itu telah dilansir oleh sebuah ensklopedia online yakni Wikipedia. Dan yang menulis Morwen seorang penggemar wiki dari Leicester, Inggris. Kutipan dari tulisan Morwen sebagai berikut ” On July 7, 2005, explosions or other accidents were reported at various London Underground stations in central London, specifically Aldgate, Edgware Road, Kings Cross St Pancras, Old Street, and Russell Square tube station, They have been attibuted to powwer surge”. Dalam hitungan menit pula anggota dari komunitas menambahkan informasi dan mengkoreksi ejaan yang ditulis.
Saya pun benar-benar kagum menyadari apa yang ditulis oleh Don, kekuatan Wikipedia telah merubah pemahaman tentang sebuah keterlibatan publik dalam sebuah pekerjaan besar. Para volunter melakukan itu semua dengan cepat, mengubah dan menginovasi sebuah proyek tanpa bayang bayang kebesaran dan dukungan keuangan dari perusahaan tertentu. Tapi bukan hanya wikipedia melewati perjalanan itu. Linus Torvalds selaku pencetus Linux kali pertama melempar source code linux ke publik, dan ternyata publik menanggapinya dengan positif. Kekuatan kolaborasi komunitas publik dalam mengembangkan dan menyempurkan source code linux menjadi sebuah Operating System yang handal begitu besar. Bahkan menurut data dari Netcraft 49,1% Top Server masih duduki oleh Apache yang notabene merupakan bagian dari Linux. Prestasi Linux tidak hanya sampai disitu saja sejumlah vendor besar semacam IBM, Motorolla, Nokia, Sony dan masih banyak lagi ikut serta dalam pengembangan linux.
Ada sebuah pertanyaan besar tentang keterbukaan yang terjadi di masa era partisipasi, apakah kita siap melakukan perubahan yang drastis? Selama ini kita masih tertutup dalam melakukan apapun, bahkan selalu mencurigai keterlibatatan pihak lain. Padahal menurut Don Tapscott di halaman 30 bukunya, terdapat 4 prinsip utama di era abad 21 ini yakni : Openness, Peering, Sharing dan Acting Globally. Buku karya Don Tapscott dan Anthony D. Williams ini memberikan inspirasi kepada siapapun untuk berbuat dan menemukan ide baru dalam berkarya yang akan melibatkan kolaborasi publik. Sejumlah contoh dan pengalaman yang ditulis oleh kedua penulis ini sangat membuktikan bahwa keterlibatan massa sangatlah penting dan akan berpengaruh besar.
Sampai saat saya menulis artikel ini, buku Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything belum sempat saya selesaikan membacanya. Karena terlalu banyak informasi dan pemikiran yang berarti untuk dilewatkan begitu saja. Tapi ada satu alasan agi kenapa saya belum sempat menyelesaikan karena buku ini masih menggunakan bahasa asli alias bahasa Inggris, sehingga untuk benar-benar memahaminya saya harus ekstra berpikir.