Ketegangan dan emosi kita selama 2 bulan terakhir ini, benar-benar terkuras habis tanpa dapat dikendalikan. Persaingan Pilpres 2014 membawa seluruh elemen bangsa ini ikut bersaing demi Capres dan Cawapres yang didukung, saya sendiri pada awalnya memilih tidak bersikap dan netral untuk melihat kedua pasangan capres dan cawapres. Seperti tweet yang saya :
Perbedaan dan pilihan merupakan hak asasi setiap orang yg hrs kita hargai. Semoga kedamaian akan sll meliputi kita semua.
— M. Syafuddin Anwar (@syafuddin) June 27, 2014
Namun sikap Netral saya pun berubah ketika beberapa kali melihat debat Capres yang diselenggarakan oleh KPU. itupun saya tuangkan di Sosmed Twitter
Awal aku gak mau berpihak ‘n no comment, tapi hari ini aku hrs bersikap memilih No. 2 utk dpt berbuat bagi negeri ini. #AkhirnyaMilihJokowi — M. Syafuddin Anwar (@syafuddin) July 5, 2014
Sungguh kekuatan emosi saya sebagai pribadi dan rakyat begitu kuat, suasana yang terjadi saat itu sempat membawa emosi. Bahkan gara-gara salah satu rekan saya terlalu berlebih dalam mendukung Capres No. 1 dan terkesan meneror pada pasangan Capres No. 2 yang saya pilih, akhirnya saya menghapus dia pada akun di BBM ( Black Berry Mesengger ). Mugkin bukan saja itu terjadi pada saya, karena saya yang terbilang baru menentukan pilihan ternyata bisa sekasar itu pada rekan yang memiliki pilihan berbeda.
Bahkan pasca pilpres yang diselenggarakan 9 Juli 2014 suasana sempat memuncak dengan perbedaaan hasil Quick Count, pada awalnya pun saya tetap lebih bersikap santai tapi lagi-lagi saya harus tersulut emosi gara-gara menyimak dinding facebook di penuhi amarah, intrik dan intimidasi terhadap dua pasangan Capres dan Cawapres. Bahkan saya harus menegur salah satu rekan yang menulis tidak etis pada salah satu media yang mengarah ke SARA. Karena saya tahu apa yang dia lontarkan lebih diarahkan sikap perbedaan politis, saya berani menegur karena saya memiliki latar belakang keilmuan dan pendidikan Komunikasi – Jurnalistik.
Karena suasana dinding facebook yang dipenuhi pertarungan yang menyakitkan mata dan membakar emosi (ternyata ngaruh juga ya) saya, kali kedua ini saya melakukan tidakan Unfriend ( alias menghapus pertemaan di sosmed facebook ). Kekesalan saya tuangkan pada tweet :
Kali ini saya hrs muak liat facebook yg dijejali fitnah dan hinaan.
— M. Syafuddin Anwar (@syafuddin) July 17, 2014
Saya sangat yakin betapa eskalasi politik dan suasana emosi akan semakin menjadi ketika KPU mengumumkan hasil rekapitulasi hasil Pilpres pada tanggal 22 Juli hop over to here. Tapi ketakutan saya ternyata tidak terbukti, semoga ini jadi awal yang baik bagi bangsa Indonesia untuk semakin dewasa bersikap, karena Persatuan Indonesia menjadi harga mati di Negeri ini. Seperti salah satu kata-kata “BERBEDA ITU INDAH TAPI LEBIH INDAH LAGI KALAU DAMAI DALAM PERSATUAN INDONESIA” yang ada di video milik akun Cameo Project pada youtube, berjudul Cinta Indonesia Project #3PersatuanIndonesia. Sungguh video memberikan inspirasi saya dalam menyikapi situasi yang terjadi. Silahkan lihat video tersebut semoga menjadi inspirasi bagi anda semua. Salam 3 Jari Persatuan Indonesia.